Sungguh sangat beruntung menjadi umat nabi Muhammad, karena mereka mulia dan dimuliakan Alloh SWT. Di akhirat kelak, umat nabi Muhammad berhak mendapatkan syafa’at (pertolongan) dari Alloh melalui perantara nabi. Bahkan umat nabi muhammad pantas dan dijanjikan Alloh untuk mampu menggapai kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.
Namun, tentunya fasilitas ini tidaklah mudah diperoleh bagi setiap orang yang hanya mengaku sebagai umat nabi Muhammad. Ada sejumlah kriteria yang harus dimiliki dan dijadikan komitmen bagi dirinya agar mendapat keuntungan seperti di atas.
Kriteria ini dapat dilihat dalam QS Al-Fath 29,” Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras (tegas) terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud”.
Berdasarkan ayat di atas, umat nabi Muhammad diterangkan dalam kata ma’ahu, yang secara kata bermakna bersama nabi. Kebersamaan ini tidak hanya dalam arti fisik dan ideologi seperti halnya para sahabat zaman dulu, tetapi juga kebersamaan iman, keyakinan dan perjuangan, yakni kita semua di zaman ini.
Kriteria umat nabi Muhamad berdasarkan ayat diatas adalah sebagai berikut:
Pertama, Tegas Kepada Orang Kafir
Sikap tegas terhadap orang kafir didasarkan kepada aturan dan akhlaq. Selama orang kafir tidak mengganggu keyakinan dan dakwah kita, maka kita harus bersikap baik. Namun jika sebaliknya, maka kewajiban untuk bertindak tegas kalau perlu sampai berperang. Di zaman nabi, ada sekelompok kaum yahudi yang bisa hidup berdampingan dengan kaum muslim di Medinah, karena mereka tidak mengganggu keyakinan orang islam. Bahkan nabi melindungi hak-hak mereka dalam bermasyarakat. Sebaliknya, saat nabi dirayu oleh orang kafir quraisy untuk berhenti berdakwah melalui pamannya, nabi menjawab dengan keras, “Seandainya matahari disimpan di tanganku, aku tidak akan pernah berhenti sampai memperoleh kemenangan dalam berdakwah”.
Kedua, Saling Mencintai dan Menghormati Sesama Muslim
Diantara sesama muslim tidak ada rasa dengki, iri, jasud dll., namun sebaliknya tercipta suasana saling menghormati seperti halnya sahabat muhajirin dan anshor (ukhuwah islamiyah). Kalau kita memahami keutamaan ukhuwah islamiyah, maka tidak akan ada seorang muslim yang bersikap baik, lemah lembut dan mengagung-agungkan orang kafir namun bersikap sebaliknya terhadap orang islam. Seperti tersirat dalam QS Al-Mujadilah 22, “ Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka,”
Ketiga, Ruku dan Sujud Mencari Karunia Alloh
Umat nabi muhammad yang sesungguhnya senantiasa melakukan sholat dan mencari karunia Alloh. Sholat merupakan simbol totalitas kepatuhan, pengabdian dan penghambaan dirinya kepada Alloh SWT. Dalam setiap napas kehidupan, tidak ada waktu yang tersisa dan sia-sia, selain diisi untuk mendapat karunia dan keridhoan Alloh.
Keempat, Ada Tanda Bekas Sujud di Muka
Karena sering bersujud kepada Alloh, pada diri umat Nabi Muhammad akan terlihat bekas di mukanya. Secara lebih jauh lagi, setiap amal sholeh yang dilakukannya tidak hanya berdampak secara fisik, namun juga dirasakan manfaatnya oleh dirinya, keluarga dan masyarakat sekitar dimana ia berada.
http://www.nasehatislam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar