Sabtu, 15 Mei 2010

MERAIH SURGA DENGAN TAAT KEPADA ORANG TUA

Ada beberapa jalan untuk meraih jannah, dan di antara jalan itu adalah ta’at kapada orang tua. Dan cukup banyak ayat-ayat al-Qur'an yang menerangkan tentang itu. Bahkan dalam beberapa ayat, Allah subhanahu wata’ala merangkaikan ketaatan kepada orang tua dengan beribadah kepada-Nya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat an-Nisa: 36. Artinya, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.”

Dan dalam surat al-Isra: 23, Allahsubhanahu wata’ala berfirman, Artinya, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.”

Diulang-ulangnya ayat yang menerangkan berbuat baik kepada orang tua, dan dirangkaikannya ketaatan kepada keduanya dengan ketaatan kepada Allah subhanahu wata’ala menunjukkan tentang keutamaan birrul walidain (berbakti kepada orang tua).

Hal ini juga didukung dengan beberapa hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallamyang menerangkan tentang keutamaan birrul walidain.Di antara hadits itu adalah apa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

Artinya, “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu bertanya, “Ya Rasulullah! Siapakah manusia yang paling berhak aku pergauli dengan baik? “Rasulullah menjawab, “Ibumu”. Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab, “Ibumu” Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab, “Ibumu”. Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab, “Bapakmu”. (HR Bukhori kitab al-Adab & Muslim kitab al-Birr wa ash-Shilah)

Dan dalam hadits lain disebutkan, Artinya, “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallammeminta ijin kepadanya untuk ikut berjihad. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepadanya, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Dia menjawab, “Ya”. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallamberkata kepadanya, “Berjihadlah (dengan berbakti) pada keduanya.” (HR Bukhori kitab al-Adab & Muslim kitab al-Birr wa ash-Shilah)

Ada beberapa kewajiban kita terhadap orang tua yang mungkin dapat disampaikan:

Yang pertama: Berbuat baik kepada keduanya baik dengan perkataan atau perbuatan.

Allah subhanahu wata’ala berfirman, (QS: al-Qur'an-Isro: 23) Artinya, “Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ ah”, dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”

Yang kedua: Rendah hati terhadap keduanya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman, (QS: al-Isro: 24) Artinya, “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan”.

Yang ketiga: Mendoakan keduanya baik semasa hidupnya ataupun sesudah meninggalnya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman, (QS: al-Isro: 24) Artinya, “Dan ucapkanlah, Wahai Tuhanku kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda, Artinya, “Apabila anak Adam mati maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara: shodaqoh jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau anak soleh yang mendoakannya.” ( HR. Muslim kitab al-Washiyyah )

Yang Keempat: Mentaati keduanya dalam kebaikan.

Allah subhanahu wata’alaberfirman, (QS: Luqman: 15), Artinya, “Dan jika kedunya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatau yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu , maka janganlah kamu mengikuti keduanya , dan pergaulilah keduanya dengan baik.”

Yang Kelima, Memintakan ampun bagi keduanya sesudah meninggal, yaitu apabila meninggal dalam keadaan Islam.

Allah subhanahu wata’ala berfirman menceritakan tentang nabi Ibrahim ’alaihissalam dalam (QS Ibrohim: 41), Artinya, “Ya Tuhan kami beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab/ kiamat”.

Juga tentang Nabi Nuh ’alaihissalam dalam (QS: Nuh: 28), Artinya, “Ya Tuhanku ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang beriman laki-laki dan perempuan.”

Dan juga dalam hadits yang disebutkan tadi.

Yang Keenam: melunasi hutangnya dan melaksanakan wasiatnya, selama tidak bertentangan dengan syari’at.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membenarkan ucapan seorang wanita yang berpendapat hutang ibunya wajib dilunasi, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menambahkan bahwa hutang kepada Allah subhanahu wata’ala berupa shaum nadzar lebih berhak untuk dilunasi

Yang Ketujuh: Menyambung tali kekerabatan mereka berdua, seperti: Paman dan bibi dari kedua belah pihak, kakek dan nenek dari kedua belah pihak.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Artinya, “Sesungguhnya sebaik-baik hubungan/ silaturahim adalah hubungan/ silaturohim seorang anak dengan teman dekat bapaknya.” (HR. Muslim kitab al-Qur'an-birr wash shilah)

Yang Kedelapan: Memuliakan teman-teman mereka berdua.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memuliakan teman-teman istrinya tercinta Khadijah radhiyallahu ‘anha, maka kita muliakan pula teman-teman istri kita. Dan teman-teman orang tua kita lebih berhak kita muliakan, karena di dalamnya ada penghormatan kepada orang tua kita.

Semoga Allah subhanahu wata’ala tidak menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang mendapati masa tua orang tuanya, namun kita tidak bisa berbuat baik kepadanya, karena berbakti kepada keduanya adalah salah satu jalan untuk meraih surga.

Amien.


Oleh : Kang amet

8 komentar:

  1. tidak sepatutnya kita durhaka terhadap orang2 yang telah membesarkan kita dengan penuh kasih sayang.

    BalasHapus
  2. berkunjung malam hari.....salam kenal dari http://ketapang-insight.blogspot.com/
    kalau ada keringanan hati mari kunjungilah rumah kami....

    BalasHapus
  3. ridho orang tua, jaminan kebahagiaan dunia akhirat :)

    BalasHapus
  4. membaca judulnya, membuatku teriris, lalu kubaca full konten ini... membuatku makin menderita dan berdosa pada kedua orangtuaku,,, syukron ya atas postingannya.. insya Allah aku akan membahagiakan keduaorangtuaku...

    BalasHapus
  5. terima kasih untuk tulisan ini. anda telah mengingatkan saya pada ortu, thanks

    BalasHapus
  6. memang sudah selayaknya ortu itu wajib dihormati dan ditaati, sepanjang tdk berlawanan dgn agama.
    dan, ketika mereka uzur dan tua, wajiblah kita sebagai anak utk mengurusnya dgn kasih sayang dan sabar.
    salam

    BalasHapus

Tukeran link yukk!!!

Logo aq disini...
Host Gambar Gratis