Jumat, 30 April 2010

HAMPIR SAJA LANGIT PECAH

Paling tidak, ada dua peristiwa yang menyebabkan langit hampir pecah. Pertama, dalam surat Maryam ayat 90-91 disebutkan:

"Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak"

Kedua, al-Qur'an menginformasikan kepada kita peristiwa lain yang juga hampir saja membuat langit pecah, yaitu dalam surat Asy-Syura ayat 5:

"Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Dua peristiwa dengan dua sebab yang berbeda hampir saja menghasilkan kejadian yang luar biasa, yaitu pecahnya langit. Pada persitiwa yang pertama, langit hampir pecah karena kemurkaan Allah SWT. terhadap mereka yang mengatakan bahwa Allah mempunyai anak. Ucapan atau tuduhan itu begitu dahsyat kemungkarannya. Betapa tidak, Allah yang berbeda dengan makhluk manapun itu --"mukhalafatu lil hawadits-- diserupakan dengan manusia (yang mempunyai anak) yang justru diciptakan-Nya untuk beribadah kepada-Nya.

Penyerupaan ini jelas membuat Allah murka!

Peristiwa kedua terjadi justru karena kebesaran Allah. Malaikat pun bertasbih serta memuji Allah dan memohonkan ampunan bagi penduduk bumi. Kebesaran dan keagungan Allah tidak terkira sehingga ketika Dia diminta Nabi Musa menampakkan wujud-Nya, bukit tempat Musa berdiri menjadi hancur dan Musa jatuh pingsan. Kali ini Allah menampakkan kebesaran-Nya pada langit, dan langit yang demikian luas itu hampir pecah karena tak mampu menyaksikan kebesaran dan keagungan Allah.

Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kisah-kisah di atas?

Seringkali ketika kita berkuasa, kita bertingkah laku hendak menyerupai Allah. Kitalah pemegang nasib bawahan kita. Hanya dengan selembar kertas yang kita tandatangani seorang anak manusia bisa jatuh terduduk atau bisa meloncat-loncat kegirangan. Ketika ada rakyat yang hendak datang ke kantor, kita lempar ia dari satu meja ke meja berikutnya.

Semua kebijakan tergantung petunjuk kita; semua pengacau kekuasaan kita beri hadiah "azab yang pedih" dan nyawa mereka tak ada harganya bagi kita. Senyum kita menjadi tanda tanya; apakah sedang suka atau sedang marah. Bawahan kita sibuk menafsirkan gerak tubuh kita hanya untuk menyelami apakah kita sedang suka atau tengah berduka.

Saya khawatir pada saat kita berprilaku menyerupai kekuasaan Allah maka langit akan pecah karena murka Allah. Bukankah segala bentuk penyerupaan harus ditiadakan; apakah itu berarti memiliki kekuasaan tiada batas, memberi azab ataupun menentukan nyawa orang lain. Segala bentuk kesombongan dan takabur harus dilenyapkan, karena hanya Allah yang berhak untuk takabur (Al-Mutakabbir).

Pertanyaannya, tengoklah diri kita sekarang baik-baik. Yang mana yang kita tunggu? apakah kita menunggu langit hampir pecah karena murka Allah atau karena kebesaran-Nya?


Oleh : Kang Amet
From : PITI ( Persatuan Islam Tionghoa Indonesia)

Selasa, 27 April 2010

Gantungan Love Flanel

Gantungan love berinisial nama anda dan pasangan anda akan memberi kesan yang lebih mendalam bagi penerimanya. Gantungan love ini terbuat dari kain Flanel yang bertuliskan bordiran nama anda dan pasangan anda (tulisan sesuai pesanan). Tersedia berbagai macam warna bisa juga untuk gantungan hp.


Ukuran : Panjang : 9 Cm Tinggi : 9 cm

Harga : Rp. 3000/pcs

Jika ditambah plastic dan ucapan terimakasih tambah Rp.500/pcs







Minggu, 25 April 2010

Bersabar Dalam Menghadapi Musibah

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". [QS Al Baqarah(2) : 155-156]

Rasulullah sendiri bersabda mengenai sabar : “Sabar itu ada tiga : sabar akan musibah, sabar atas taat, dan sabar dari maksiat”

Sabar, .. sabar, … sabar, …. Mudah di katakan, tapi sulit dilaksanakan

Seseorang sering memberi advise ke teman/saudaranya agar bersabar tetapi belum tentu dia sendiri bisa sabar. Sampai ada ungkapan umum “Sesabar-sabarnya manusia, pasti ada batasnya”

Betulkah ungkapan umum tersebut ?

Bila di jawab ya, dimana batas kesabaran (titik puncak kesabaran) itu. Dan kesabaran terebut akan hilang

Tetapi sesungguhnya , tidak ada seorangpun yang sanggup membatasi titik puncak kesabaran tersebut. Yang bisa hanyalah kesabaran saya dengan kesabaran orang lain berbeda

Menurut Imam Ali bin Abi Thalib, kesabaran ada dua macam, yakni sabar atas hal-hal yang dibenci dan sabar atas hal-hal yang dicintai.

Segala hal tentang kehidupan didunia ini bersandar atas kesabaran. Induk ayam tidak akan dapat menetaskan telurnya kecuali setelah melewati waktu tertentu, dalam hal ini dibutuhkan kesabaran dalam mengerami telur-telurnya. Seorang murid tidak akan mencapai derajat tertinggi dalam ilmu pengetahuan, kecuali setelah bersabar selama bertahun-tahun dalam belajar. Seorang sopir/pilot tidak akan sampai ditujuan, kecuali bersabar dalam menjalankan/menerbangkan kendaraan selama waktu yang diperlukan.

Contoh tentang sabar dengan hal-hal dicintai adalah mencintai kedua orang tua. Menjadi kewajiban sang anak untuk sabar dalam mencintai orang tua dan tetap memelihara kecintaan itu. Contoh lain adalah mencintai anak. Sebagai orang tua, anda harus bersabar dalam mencintai mereka, dan menanggung kesulitan-kesulitan dalam mendidik mereka.

Contoh tentang sabar dengan hal-hal yang dibenci, yakni seperti tertimpa musibah / penyakit, yang tentunya tidak anda sukai. Dalam hal ini, anda wajib bersabar atas musibah yang menimpa, sehingga Allah akan memudahkan urusan anda.

Kaidah sabar : “ Orang yang tidak sabar merasa sedetik bagai setahun, sedangkan orang yang sabar merasa setahun bagai sedetik.

Imam Ali bin Ali Thalib berkata :
“Kedudukan sabar di dalam iman seperti kedudukan kepala di dalam tubuh. Jika kepala berpisah dari tubuh, maka rusaklah tubuh. Jika Sabar berpisah dari urusan, maka rusaklah urusan”

Beliau juga berkata, “Barang siapa membuang kesabaran, maka kecemasan akan menghancurkannya”

Jadi :
Hidup berhiaskan sabar, sebab hal ini akan menguntungkan diri anda sendiri, sehingga akan baik terhadap sesama manusia dan terlebih lagi dihadapan Allah.

Selain itu , kita harus TAHU dan SADAR bahwa kesabaran akan mendapatkan perlawanan. Lawan kesabaran akan merusak kehidupan kita (manakala kita memihak mereka (lawan kesabaran)),

Salah satu lawan dari kesabaran adalah MARAH. Kapan hal itu akan terjadi ? Terjadinya MARAH adalah “SAAT BATAS TERAKHIR dari puncak KESABARAN terlampaui”. Kesabaran HILANG dan berubah menjadi Kemarahan. Semua kesabaran yang kita punyai menjadi RUSAK semuanya. Hubungan KAWAN berbalik menjadi LAWAN. Hubungan Orang Tua dan Anak menjadi rusak, Anak mengalami tekanan psikis akibat perlakuan keras dan kasar yang diberikan oleh orang tua

Oleh karena itu pilihlah sekarang :
1. Menghentikan kesabaran untuk memasuki kemarahan, atau
2. Menjaga kesabaran, sehingga hal-hal yang merusak tidak akan terjadi.

Lawan kesabaran yang lain adalah TERGESA-GESA. Lihatlah betapa banyak mengandung celaka akibat tergesa-gesa, dan betapa indahnya kesabaran. Jika kita memilih tergesa-gesa, usaha yang kita rencanakan menjadi kacau, peluang usaha menjadi hancur, semua langkah menjadi berantakan.

Maka pilihlah sekarang:
1. Menghentikan kesabaran untuk melampiaskan ketergesa-gesaan , atau
2. Menjaga kesabaran.

Lawan kesabaran selain yang diatas adalah NEKAT. Jika seseorang sudah tidak dapat lagi menahan kesabaran, maka dia bisa melakukan tindakan yang dapat membahayakan siapa saja. Banyak kasus pembunuhan terjadi karena hilangnya kesabaran. Dan betapa kehilangan rasa sabar bisa menyebabkan nyawa seseorang melayang

Sungguh agung dan dahsyat firman Allah dalam Al Quran berikut ini :
“ Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar ". [QS Al Baqarah(2) : 153]

Dari ayat tersebut, bila kita membutuhkan pertolongan atau menghadapai masalah apapun, maka jadikan Sabar dan Shalat sebagai penolong

Ayat lain :
“Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar .“ [QS Al Anfaal (8) : 66].
Atau dengan kata lain, ketika kita SEHAT, maka gunakan kesehatan kita untuk beribadah. Sebab pahala akan didapat dari ibadah yang kita lakukan. Di saat kita sakit, terimalah sakit sebagai sarana ataucara untuk mengurangi dan menghapus dosa-dosa kita. Karena pada saat sakit kita tidak dapat memungkinkan untuk berbuat banyak dalam ber ibadah. Dalam keadaaan sakit memungkinkan kita me”nafakur”I diri atas dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat.

Itulah kecerdasan Islam yang diajarkan kepada pemeluknya. Salah satu perwujudan dalam memandang dan menilai sakit di samping sehat. Memang sakit adalah sakit, dan setiap sakit adalah penderitaan terhadap tubuh. Akan tetapi, Islam memandang bahwa dalam sakit ada nilai yang tengah ditawarkan ALLAH kepada kita, yakni nilai penghapusan dosa dan kesalahan. Oleh karena itu sakit membutuhkan kesabaran , juga orang yang merawatnya juga memerlukan kesabaran. Agar kesabaran menjadi penolong bagi si penderita sakit itu sendiri.

Dan nilai penghapusan dosa dan kesalahan, tidak akan didapat manakala kita tidak mau secara ihklas menerima sakit yang kita derita. Menerima secara ikhlas bukan berarti bahwa kita membiarkan dalam keadaan sakit melulu. Tidak, sekali lagi tidak, bukan demikian pengertiannya. Terhadap keadaan yang sakit , kita berikhtiar untuk mencari kesembuhan. Selain itu, berkeyakinan bahwa kita akan sembuh. Dengan kata lain, keyakinan akan sembiuh dari penyakit mendorong kita segera sembuh dari penyakit tersebut.

Ikhlas menerima sakit berarti yakin bahwa sakit tersebut merupakan ujian yang diberikan ALLAH. Perwujudannya adalah beristighfar kepada ALLAH, dan JANGAN MENGUTUK penyakit yang sedang kita derita.

Di dalam ke ikhlasan ada kesabaran. Kesabaran yang disandarkan kepada ALLAH mendatangkan keikhlasan akan kehendak-hendaknya terhadap diri kita. Memang mudah diucapkan, tetapi sudah dijalankan rasa ikhlas dan kesabaran itu, terlebih lagi ketika kita sering kali berhadapan pada ujian dan cobaan hidup, beban dan kesulitan hidup. Tetapi, disinilah letak RAHASIA SABAR itu. Di saat kita menghadapai situasi yang benar-benar membelenggu, benar-benar menyulitkan, atau benar-benar memiliki masalah yang sangat berat, maka disaat itulah kita di UJI dengan kesabaran, yakni apakah kita BISA SABAR atau tidak.

Begitulah kesabaran.
Dalam situasi yang amat sulit, ibaratnya kita berada ditengah-tengah jalan pendakian menuju puncak gunung. Kita berhenti sejenak . kita berpikir, meneruskan mendaki atau turun, kalo terus mendaki akan sampai puncak, kalo turun kita tidak sampai disana

Begitulah kesabaran.
Kesabaran adalah kendaraan kita untuk mengarungi samudrakesulitan dan penderitaan yang telah kita rasakan sekarang, agar kita sampai kepuncak kesenangan dan kebahagiaan.

………………….

Referensi :
“Berguru kepada Muhammad”, oleh Muhammad Muhyidin,Darul Hikmah, 2008

8 Perkara Yang harus diingat

Hatim Asham rah.a. adalah seorang masyaikh yg terkenal. Beliau adalah murid dari Syaqiq Balkhi rah.a. Di kisahkan pada suatu hari Syaqiq Balkhi bertanya kepada Hatim Asham.

“Ya Hatim, sudah berapa lama engkau bersamaku ?” tanya Syaqiq Balkhi.

Hatim menjawab, “Tiga puluh tahun sudah saya bersama tuan.”

Syaqiq bertanya lagi, “Selama itu perkara apa saja yg telah engkau pelajari dariku ?”

Hatim menjawab, “Saya telah mempelajari delapan perkara dari tuan.”

Syaqiq berkata, “Dalam waktu selama itu kau hanya mempelajari 8 perkara saja ? aku telah membuang waktu denganmu.”

Hatim menjawab lagi, “Memang benar, saya hanya mempelajari 8 perkara dari tuan, saya tidak bohong.”

Lalu Syaqiq berkata, “Baiklah, coba beritahu apa saja 8 perkara yg telah kau pelajari itu.”

Hatim pun menjawab, “8 perkara yg telah aku pelajari dari tuan adalah :

1. Saya melihat semua makhluk ada hubungan cinta dengan sesuatu yang lain (Istri, anak, harta, dll.), tetapi apabila dia masuk kubur dia akan berpisah dengan yang di cintainya itu. Oleh karena itu, saya memilih cinta dengan amal sholeh agar bila saat saya masuk kubur saya bisa tetap bersama hal yang saya cintai.

2. Saya melihat firman Allah dalam Al Qur’an Surah An Naazi’aat : 40-41 (Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggalnya.). Saya yakin ayat tersebut benar, jadi saya menahan diri dari hawa nafsu sehingga menjadi tetap dalam ketaatan kepada Allah.

3. Saya melihat apabila sesorang mempunyai sesuatu yang berharga, maka dia simpan dgn hati-hati dan di tempat yg paling aman. Lalu saya melihat firman Allah dalam QS. An Nahl : 96 (Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.), maka, apapun yang saya peroleh dan saya anggap paling berharga, akan saya kirimkan ke jalan Allah supaya bisa berguna selamanya.

4. Saya melihat di dunia ini manusia mencari kemuliaan untuk dirinya sendiri, mencari harta dan pangkat untuk membanggakan diri. Lalu saya lihat firman Allah dalam QS. Al Hujuraat : 13 (Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.) Jadi saya memilih takwa agar mendapatkan kemuliaan di sisi Allah.

5. Saya melihat manusia saling menuduh, saling menyalahkan, saling menghina, dan saling membuka aib orang lain, yg semuanya di sebabkan oleh hasad dan dengki. Saya pun melihat firman Allah dalam QS. Az Zukhruf : 32 (Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. ) Jika semua manusia sama derajatnya, maka manusia tidak akan bisa bekerjasama satu sama lain. Sebab itu saya tak merasa hasad, dan tidak berhajat kepada makhluk, sebab rezeki itu Allah yang membagi menurut kehendaknya.

6. Saya melihat di dunia ini banyak orang yg mencari musuh dan masalah dgn orang lain. Lalu saya melihat firman Allah dalam QS. Faathir : 6 (Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuhmu,). Maka saya telah menjadikan syetan sebagai musuh, dan berusaha menjauh darinya. Dan saya berusaha tidak bermusuhan dengan siapapun kecuali syetan.

7. Saya melihat semua makhlik sibuk mencari makan, dan mereka rela menghinakan diri dengan mengambil rezeki yang tidak dibenarkan oleh syariah. Lalu saya melihat firman Allah dalam QS. Huud : 6 (Dan tidak ada suatu makhlukpun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya,) Saya berpikir, bahwa saya pun termasuk dari makhluk yang rezekinya di tanggung oleh Allah, Jadi sayapun selalu menggunakan waktu saya untuk hal hal yang sesuai syariah dan dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

8. Saya melihat bahwa sebagian makhluk bergantung kepada sesuatu yg juga makhluk. Ada yg bergantung pada harta, kepintaranya, atau pada sesuatu. Lalu saya melihat firman Allah dalam QS. Thalaaq : 3 (Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya.) Oleh karena itu saya pun bertawakal dan menyerahkan diri bulat bulat kepada Allah.”

Mendengar jawaban Hatim tersebut, Syaqiq Balkhi berkata, “Wahai Hatim, semoga Allam selalu memberimu taufik. Aku telah merenungkan di dalam ilmu Taurat, Injil, Zabur, dan Al Qur’an dan menjumpai semua amal kebaikan dalam delapan perkara ini. Jadi siapapun yang mengamalkannya, sudah tentu dia mengamalkan atas kesimpulan empat kitab Allah.”

Oleh : Robert Xu Jiantou
From : PITI ( Persatuan Islam Tionghoa Indonesia)

12 BARISAN DI AKHIRAT

Suatu ketika, Muadz b Jabal ra menghadap Rasulullah saw dan bertanya: "Wahai Rasulullah, tolong uraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT: "Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris." (QS An-Naba':18)"

Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab: "Wahai Muadz, engkau telah bertanya kepadaku, perkara yang amat besar, bahwa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris."

Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut.....

Barisan Pertama

Digiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kedua

Digiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan sholat,maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Ketiga

Mereka berbentuk keledai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking. "Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Keempat

Digiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka. "Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jual beli, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kelima

Digiring dari kubur dengan bau busuk dari bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. "Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan durhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula merasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Keenam

Digiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. "Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Ketujuh

Digiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. "Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kedelapan

Digiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kesembilan

Digiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kesepuluh

Digiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kesebelas

Digiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. "Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kedua Belas

Mereka digiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: "Mereka adalah orang yang beramal saleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara sholat lima waktu,ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat ampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..."

Semoga kita semua di saf yang Ke-12 yang mendapat rahmat dari Allah SWT. Amin...

Latihan UASBN 1

UASBN sebentar lagi akan berlangsung, bisa dibilang tinggal menghitung jari. Nah bagi adik-adik SD/MI yang ingin refrensi latihan soal atau contoh soal untuk menghadapi UNAS.
Ingattttttttt………..!!!!
Belajar yang rajin karena kesuksesan pada diri kita tak jauh dari apa yang kita usahakan, siapkan diri kalian sebaik-baiknya.
Untuk download soal latihan UASBN 1 bisa download di :
UASBN sebentar lagi akan berlangsung, bisa dibilang tinggal menghitung jari. Nah bagi adik-adik SD/MI yang ingin refrensi latihan soal atau contoh soal untuk menghadapi UNAS.
Ingattttttttt………..!!!!
Belajar yang rajin karena kesuksesan pada diri kita tak jauh dari apa yang kita usahakan, siapkan diri kalian sebaik-baiknya.
Untuk download soal latihan UASBN 1 bisa download di

Latihan Soal UASBN -

Latihan Soal UASBN

UASBN sebentar lagi akan berlangsung, bisa dibilang tinggal menghitung jari. Nah bagi adik-adik SD/MI yang ingin refrensi latihan soal atau contoh soal untuk menghadapi UNAS.
Ingattttttttt...........!!!!
Belajar yang rajin karena kesuksesan pada diri kita tak jauh dari apa yang kita usahakan, siapkan diri kalian sebaik-baiknya.
Untuk download soal latihan UASBN/UNAS്‍ bisa download di
Soal UNAS 2007 -

WAKTU BERLALU DAN KEMATIAN PASTI DATANG , oleh : Topo Sousia

Alloh berfirman :

“Maka apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya kami menciptakan kamu secara sia-sia, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” ( QS Al-Mukminun: 115)

Modal bagi orang muslim dalam kehidupan dunia ini adalah kesempatan waktu yang sangat singkat, denyut-denyut jantung yang terbatas dan hari-hari terus berganti. Maka manfaatkanlah detik-detik waktu tersebut dengan kebajikan, maka beruntunglah ia. Tetapi bagi yang menyia-nyiakan waktu, berarti ia telah membuang kesempatan yang tidak akan terulang selamanya.

Alloh berfirman :

ü Demi masa.

Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Alloh bersumpah dengan masa yaitu kesempatan yang tersedia untuk menggapai keberuntungan bagi orang-orang mukmin dan kesempatan yang disia-siakan oleh orang-orang yang lena. Dalam perjalan waktu pula terdapat pelajaran dan suri teladan bagi orang yang memiliki mata hati.

Bahwa waktu adalah salah satu karunia terbesar dari Alloh SWT dalam firman-Nya :
“Dan dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur. (QS Al-Furqon: 62) Untuk makna waktu dan pengaruhnya, Alloh bersumpah dengan waktu dalam permulaan berbagai surat Al-Qur’an. Ia bersumpah dengan fajar :

ü Demi fajar,

Dan malam yang sepuluh. Ia bersumpah dengan malam dan siang. Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), Dan siang apabila terang benderang, Ia bersumpah dengan dhuha

ü Demi waktu

matahari sepenggalahan naik, Dan demi malam apabila Telah sunyi (gelap),

Sumpah Alloh dengan bagian-bagian waktu tersebut adalah untuk mengingatkan kepada maknanya sebab didalamnya terdapat tanda-tanda yang sangat agung dan manfaat serta pengaruhnya yang menentukan. Oleh karena itu, tidak ada yang lebih mahal dari pada umur yang dikaruniakan kepada manusia. Sumpah Alloh dengan waktu menjadi satu isyarat bahwa manusia sangat akrab dengan keburukan dan malapetaka dikarenakan lena dari kejapan masa. Sumpah Alloh dengan waktu juga mengisyaratkan tentang kemulyaan dan ketinggian kedudukan waktu. kesengsaraan dan kerugian yang menyertai manusia disebabkan sikap menyia-nyiakan waktu yang ada dalam diri manusia. Rasulullah SAW bersabda :

“ Jangan kamu memaki waktu sebab sesungguhnya Alloh itu adalah waktu”

Usia manusia sangat pendek, tidak lebih dari beberapa puluh tahun saja. Tetapi setiap detik usia yang dilewati akan dipertanggung jawabkan kelak di hari kiamat nanti. Rasulullah SAW Bersabda :

“ Pergunakanlah untuk mendapatkan keberuntungan, Lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya, yaitu masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, dan masa hidupmu sebelum datang masa kematianmu (Diriwayatkan oleh Al-Hakim)

Umur manusia adalah bagaikan umur tanam di dunia ini dan memetik hasil tanaman itu di akhirat nanti, maka tidak layak sebagai seorang muslim membuang buang kesempatan dan membelanjakan modal hidupnya di dalam hal-hal yang tidak berguna, bagi yang menyia-nyiakan waktu sekarang akan datang kelak pada suatu waktu dimana saat ia baru menyadari harga dan mahalnya amal perbuatan. Akan tetapi setelah kehilangan kesempatan, tiada berguna bagi penyesalan.
Dalam hal ini Alloh menyebutkan dua saat manusia menyesali dirinya :

  • Pada saat menanti ajal tiba, yaitu ketika ia sedang berada dalam keadaan akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat. Ia berandai untuk di beri sekejab waktu agar dapat memperbaiki kekurangan dan menebus apa yang terlenakan.

  • Di akhirat kelak, dimana seluruh amal perbuaatan diberi balasan, disana hanya ada dua tempat para ahli sorga masuk sorga dan para ahli neraka masuk neraka, dan ahli neraka berandai untuk dapat kembali kealam dunia sekali lagi agar dapat memulai dari awal kehidupan baru dengan amal sholeh, namun tidak mungkin terwujut karena masa kesempatan untuk beramal sudah habis, yang ada adalah masa pembagian hasil pekerjaan.


Abdullah bin Mas’ud berkata “ Aku tidak menyesali sesuatu seperti penyesalanku pada hari matahari terbenam yang berarti umurku berkurang, akan tetapi amalku belum bertambah”
Hari demi hari silih berganti, malam demi malam saling mengikuti, begitu seterusnya, manusia adalah musafir yang sedang menelusuri perjalanan yang ditemani waktu hingga titik akhir. Seorang musafir yang bijak menyadari bahwa perjalanan adalah tugas berat dan penuh tantangan jangan dinikmati dengan santai dan besenang-senang, Sebab kesenangan dan kenikmatan adanya setelah sampai di tempat tujuan (Surga).

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Detik-detik Rasulullah SAW Menjelang Sakaratul Maut

Detik-detik Rasulullah SAW Menjelang Sakaratul Maut
copas dari : Rizal Ibn Makmur-the Sinner

Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit telah mulai menguning,burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan
Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman
menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah
tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu.Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.

Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah
hendak di kenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian
dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata jibril.

Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar
kabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat
niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu."

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu. Kini, mampukah kita mencinta sepertinya? Allahumma sholli
'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

http://forumm.wgaul.com/showthread.php?t=72824&page=3

Karaktersitik Umat Nabi Muhammad

Sungguh sangat beruntung menjadi umat nabi Muhammad, karena mereka mulia dan dimuliakan Alloh SWT. Di akhirat kelak, umat nabi Muhammad berhak mendapatkan syafa’at (pertolongan) dari Alloh melalui perantara nabi. Bahkan umat nabi muhammad pantas dan dijanjikan Alloh untuk mampu menggapai kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.

Namun, tentunya fasilitas ini tidaklah mudah diperoleh bagi setiap orang yang hanya mengaku sebagai umat nabi Muhammad. Ada sejumlah kriteria yang harus dimiliki dan dijadikan komitmen bagi dirinya agar mendapat keuntungan seperti di atas.

Kriteria ini dapat dilihat dalam QS Al-Fath 29,” Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras (tegas) terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud”.

Berdasarkan ayat di atas, umat nabi Muhammad diterangkan dalam kata ma’ahu, yang secara kata bermakna bersama nabi. Kebersamaan ini tidak hanya dalam arti fisik dan ideologi seperti halnya para sahabat zaman dulu, tetapi juga kebersamaan iman, keyakinan dan perjuangan, yakni kita semua di zaman ini.

Kriteria umat nabi Muhamad berdasarkan ayat diatas adalah sebagai berikut:

Pertama, Tegas Kepada Orang Kafir

Sikap tegas terhadap orang kafir didasarkan kepada aturan dan akhlaq. Selama orang kafir tidak mengganggu keyakinan dan dakwah kita, maka kita harus bersikap baik. Namun jika sebaliknya, maka kewajiban untuk bertindak tegas kalau perlu sampai berperang. Di zaman nabi, ada sekelompok kaum yahudi yang bisa hidup berdampingan dengan kaum muslim di Medinah, karena mereka tidak mengganggu keyakinan orang islam. Bahkan nabi melindungi hak-hak mereka dalam bermasyarakat. Sebaliknya, saat nabi dirayu oleh orang kafir quraisy untuk berhenti berdakwah melalui pamannya, nabi menjawab dengan keras, “Seandainya matahari disimpan di tanganku, aku tidak akan pernah berhenti sampai memperoleh kemenangan dalam berdakwah”.

Kedua, Saling Mencintai dan Menghormati Sesama Muslim

Diantara sesama muslim tidak ada rasa dengki, iri, jasud dll., namun sebaliknya tercipta suasana saling menghormati seperti halnya sahabat muhajirin dan anshor (ukhuwah islamiyah). Kalau kita memahami keutamaan ukhuwah islamiyah, maka tidak akan ada seorang muslim yang bersikap baik, lemah lembut dan mengagung-agungkan orang kafir namun bersikap sebaliknya terhadap orang islam. Seperti tersirat dalam QS Al-Mujadilah 22, “ Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka,”

Ketiga, Ruku dan Sujud Mencari Karunia Alloh

Umat nabi muhammad yang sesungguhnya senantiasa melakukan sholat dan mencari karunia Alloh. Sholat merupakan simbol totalitas kepatuhan, pengabdian dan penghambaan dirinya kepada Alloh SWT. Dalam setiap napas kehidupan, tidak ada waktu yang tersisa dan sia-sia, selain diisi untuk mendapat karunia dan keridhoan Alloh.

Keempat, Ada Tanda Bekas Sujud di Muka
Karena sering bersujud kepada Alloh, pada diri umat Nabi Muhammad akan terlihat bekas di mukanya. Secara lebih jauh lagi, setiap amal sholeh yang dilakukannya tidak hanya berdampak secara fisik, namun juga dirasakan manfaatnya oleh dirinya, keluarga dan masyarakat sekitar dimana ia berada.

http://www.nasehatislam.com

MANGKUK YANG CANTIK , MADU DAN SEHELAI RAMBUT

Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abakar r.a., Umar r.a., Utsman r.a., dan 'Ali r.a., bertamu ke rumah Ali r.a. Di rumah Ali r.a. istrinya Sayidatina Fathimah r.ha. putri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu. Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut).
Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut".

Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
'Ali r.a. berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Fatimah r.ha.berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yangtak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
Rasulullah SAW berkata, "seorang yang mendapat taufiq untuk ber'amal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, ber'amal dengan 'amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat 'amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Malaikat Jibril AS berkata, "menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
Allah SWT berfirman, " Sorga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju sorga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Oleh : Loe Tjin Hwa Ilham
From : PITI ( Persatuan Islam Tionghoa Indonesia)

BELAJAR BERSYUKUR

Seorang Ibu terlihat gusar, setelah melihat tumpukan piring kotor di dapurnya. Semua itu bekas makan siang beberapa orang tamu yang baru saja berkunjung. Bukan karena banyaknya cucian piring, tetapi masih terlihatnya potongan-potongan daging bersisa, belum lagi sisa nasi yang masih menumpuk di piringnya.

Ah… padahal untuk menyediakan lauk pauk itu tentu si ibu mesti mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Semua itu demi menjamu tamunya. Kalau saja para tamu itu hanya memakan daging dan mengambil nasi secukupnya saja, tentu tidak akan ada makanan bersisa di piring kotor. Dan anak-anaknya bisa ikut menikmati sebagian daging utuh lainnya. Melihat sisa potongan daging itu, si Ibu bingung, mau di buang ... sayang... mau di olah lagi… sudah kotor bercampur sisa makanan lain…. tapi Alhamdulillah tetangga sebelah punya kucing… mungkin ini rezeki si kucing.

***

“Jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl:18).

Begitu banyak nikmat yang diberikan oleh Allah kepada kita. Nikmat iman, nikmat sehat, nikmat penghidupan (harta, ilmu, anak, waktu luang, ketentraman, dan lain-lain) serta nikmat-nikmat lain yang tak terkira. Namun dengan sekian banyak nikmat yang Allah berikan seringkali kita lupa dan menjadikan kita makhluk yang sedikit sekali bersyukur, bahkan tidak bersyukur, Na'udzubillahi min dzalik…

Seringkali kita baru menyadari suatu nikmat bila nikmat itu di ambil atau hilang dari siklus hidup kita. Ketika sakit, baru kita ingat semasa sehat, bila kita kekurangan baru kita ingat masa-masa hidup cukup.

Syukur diartikan dengan memberikan pujian kepada yang memberi kenikmatan dengan sesuatu yang telah diberikan kepada kita, berupa perbuatan ma’ruf dalam pengertian tunduk dan berserah diri pada-Nya. Cobalah kita memikirkan setiap langkah yang kita lakukan. Bila makan berlebihan dan bersisa. Bayangkan, di tempat lain begitu banyak orang yang kesulitan dan bekerja keras demi untuk mencari sesuap nasi.

Bahkan banyak saudara-saudara kita yang kurang beruntung, mencari makan dari tong-tong sampah. Lantas sedemikian teganyakah kita menyia-nyiakan rezeki makanan yang didapat dengan berbuat mubazir. Ketika punya waktu luang malah dipergunakan untuk beraktivitas yang tidak bermanfaat bahkan cenderung merugikan orang lain. Kala tubuh sehat, malah lebih banyak dipakai dengan melangkahkan kaki ke tempat tak berguna.

Tidak terbayangkah bila nikmat itu hilang dengan datangnya penyakit atau musibah lainnya. Ah... alangkah ruginya… karena semuanya menjadi percuma disebabkan tidak bersyukurnya kita atas nikmat. Bahkan karena sikap-sikap tadi yang didapat hanyalah dosa dan murka-Nya. Na'udzubillah….

Kita harus berusaha mengaktualisasikan rasa syukur kita dari hal-hal yang sederhana. Setiap aktifitas sekecil apapun usahakan untuk selalu sesuai aturan-Nya, selaku pencipta kita. Kerusakan yang sekarang timbul di sekeliling kita tidak lain karena sikap kufur nikmat sebagian dari kita.

Bayangkan, negara yang kaya akan sumber daya alam, tetapi sebagian besar rakyatnya miskin. Untuk itu, tidak ada salahya bila kita mulai dari diri dan keluarga, belajar bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Agar nikmat itu jangan sampai menjadi naqmah (balasan siksa), karena kufur akan nikmat-Nya. Mulailah untuk sering melihat kondisi orang-orang yang berada di bawah kita. Jika sudah, tentulah kita akan lebih banyak mengatakan “Alhamdulillah”.

Seperti dalam hadits Rasulullah Saw, ”Perhatikanlah orang yang berada di bawah tingkatanmu (dalam urusan duniawi), dan jangalah kamu memandang kepada orang yang berada di atasmu. Itu lebih layak bagimu supaya kamu tidak menghina pemberian Allah kepadamu.” (HR.Muslim).

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kehilangan nikmat (yang telah Engkau berikan), dari siksa-Mu yang mendadak, dari menurunkannya kesehatan (yang engkau anugrahkan) dan dari setiap kemurkaan-Mu.” (HR. Muslim dari Ibnu Umar).

Oleh : Robert Xu Jiantou
From : PITI ( Persatuan Islam Tionghoa Indonesia)

Tertawa dan Menangis

Alloh berfirman, “Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (QS. An Najm : 43)

Ayat suci ini menunjukkan kepada kita mukjizat ilmiah pada proses tertawa dan menangis. Akal yang dikaruniakan oleh Alloh kepada manusia mampu merasakan hal-hal yang dapat membuatnya tertawa atau menangis.

Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang dapat tertawa dan menangis. Ia akan tertawa jika mendengar atau melihat hal-hal yang membuatnya senang & gembira melihat azab ditimpakan kepada musuhnya.

“Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa, dan gembira ria.” (QS. ‘Abasa : 38-39)

“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa adalah mereka yang dahulunya (di dunia) menertawakan orang-orang beriman.” (QS Al Muthaffifin : 29)

Tangis manusia dapat disebabkan oleh rasa takut, ngeri, khusyuk, rasa sakit, dan penyesalan.

“….. Apabila dibacakan ayat-ayat Alloh Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (QS Maryam : 58)

“Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.” (QS Al Isra’ : 109)

“Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS At Taubah : 82)

Menangis adalah sarana pertama yang dipakai oleh seorang bayi untuk menghadapi kehidupan ini. Ketika berada di dalam perut ibunya, dua paru-parunya tertutup karena sirkulasi darah pada tubuhnya berjalan melewati celah pada jantung yang disebut “celah telur” menuju ke paru-paru ibu secara langsung tanpa melewati paru-parunya. Dua paru-paru ini baru mulai dipakai ketika anak itu menangis ketika dilahirkan. Tangisan ini menutup celah pada jantungnya dan membuka sarang dadanya sehingga darah pun segera mengalir ke paru-parunya yang sudah terbuka akibat tangisan tersebut, kemudian udara masuk dan mulailah proses pernapasan normal.

Para ilmuwan berpendapat kesedihan dan bencana yang menimpa manusia menyebabkan sinyal-sinyal listrik yang kuat sampai ke otak dan akan dikirim oleh urat saraf ke setiap organ tubuh hingga berpengaruh pada fungsinya dalam kadar yang bermacam-macam. Jika sinyal itu sampai ke jantung, akan menyebabkan perubahan pada debarnya, bahkan kadang-kadang mengakibatkan kematian mendadak. Jika sampai ke hati, akan mengacaukan proses asimilasi yang mengakibatkan sakit gula.

Jika sampai ke perut, akan menyebabkan rasa sakit dan kontraksi, menambah kadar keasaman, dan mungkin mengakibatkan terjadinya bisul di dalam perut. Jika sampai ke empedu, akan menimbulkan kontraksi pada saluran empedu dan mengurangi kemampuannya mengekskresi perasaannya hingga menyebabkan pengendapan garam dan pembentukan batu pada pundi-pundi empedu. Jika sinyal-sinyal listrik yang ditimbulkan oleh rasa sakit dan sedih itu sampai ke usus, akan menimbulkan kekembungan dan kekacauan dalam proses pencernaan. Selain itu, sinyal-sinyal tersebut juga dapat sampai ke tangan dan kaki hingga menimbulkan kesemutan, kelemahan, serta terserang penyakit saraf dan jiwa.

Sinyal-sinyal listrik yang mendadak ini akan melewati pembuluh saraf, lalu diserap dan dihalangi ketika berjalan-jalan menuju bagian-bagian tubuh. Perasaan nyaman, sabar, iman, dan melakukan sholat ketika terjadi kesusahan dapat menguatkan pembuluh saraf dan menyemangatkan fungsinya hingga mampu menghalangi perjalanan semua sinyal menuju tubuh dan melindunginya dari bahaya sinyal-sinyal itu.

Jika pukulan bencana itu sangat kuat dan kesedihannya sangat dalam, otak akan mengirimkan sinyal-sinyal yang melebihi kemampuan pembuluh hipotalamus ke sistem-sistem di dalam tubuh agar tidak membahayakan kondisinya.

Jika kelenjar air mata bertambah aktif, akan menyemprotkan air mata yang mencuci mata. Otot-otot rongga dada yang bergerak, baik ketika tertawa maupun menangis, meningkatkan etos kerja paru-paru dan pada gilirannya akan bermanfaat dalam proses pembersihan darah dari unsur karbondioksida. Sinyal-sinyal ini mungkin bermanfaat menggerakkan sebagian otot wajah yang dibutuhkan dari waktu ke waktu.

Demikianlah, menangis dan tertawa adalah dua karunia yang berguna untuk menghalangi perjalanan sinyal-sinyal berbahaya yang di atas kemampuan pembuluh hipotalamus dan mengalihkannya ke organ-organ lain. Jika pekerjaan organ-organ ini bertambah, justru bermanfaat bagi tubuh. Setiap manusia, sekuat apa pun iman dan daya tahannya, sekali-kali harus menangis ketika tertimpa kesusahan untuk mengalihkan limpahan sinyal-sinyal listrik mendadak yang tiba di otak.

Terkadang juga digunakan beberapa jenis obat penenang untuk membatasi sampainya sinyal-sinyal berbahaya ini ke organ-organ tubuh. Akan tetapi, obat penenang seperti ini tidak akan berkhasiat lagi setelah pengaruhnya habis. Seorang manusia beriman tidak membutuhkan bius dan obat penenang seperti itu selama tabah dalam menghadapi kesusahan dan rela terhadap ketentuan Alloh.

Wallohu a’lam bisshowab.

Oleh : Robert Xu Jiantou
From : PITI ( Persatuan Islam Tionghoa Indonesia)

Kategori Penerima Nikmat

Manusia, siapapun dirinya, dalam menerima karunia Alloh dalam bentuk apapun, dapat dikategorikan dalam tiga golongan.

Golongan pertama, yaitu orang yang gembira saat menerima nikmat, bukan karena yang memberi, tetapi gembiranya semata-mata karena kepuasan dan kelezatan hawa nafsunya atas nikmat itu. Golongan ini termasuk orang-orang yang lalai.

Golongan kedua adalah orang yang gembira dengan nikmat karena ia merasa bahwa itu nikmat yang diberikan oleh Alloh (orang ini bukan hanya senang atas nikmat yang diterima tapi juga mengingat pemberi nikmat, yaitu Alloh SWT).

Golongan yang ketiga adalah orang yang gembiranya hanya dengan Alloh. Tidak terpengaruh oleh lezatnya karunia . Ia sibuk memperhatikan Alloh. Tidak ada yang terlihat padanya selain dari Alloh.

Tiga golongan diatas bisa menjadi cermin bagi diri kita. Selama bertahun-tahun sejak dalam kandungan hingga detik ini kita terus menerus menerima nikmat pemberian-Nya yang tidak terbilang. Sebutlah misalnya nimat hidup, nikmat iman, kesehatan, nikmat mata, pendengaran, uang, rumah, kendaraan, istri/suami, anak, akal, hati, perasaan, nikmat matahari, udara, hujan, makanan, mata pencaharian, profesi dan seterusnya.

Semua nikmat itu tidak mungkin terhitung dengan bilangan nilai apapun. Sebut saja satu nikmat, otak misalnya. adakah yang bisa membayar harga otak manusia? Adakah yang mau menjual otaknya? Pasti tidak bisa membayar dan tidak ada yang mau menjualnya. Atau sebut yang bisa dikwantifikasi dengan harga, oksigen misalnya. Andai oksigen diminta membayar oleh Alloh pasti tidak ada manusia yang sanggup membayarnya. Meskipun untuk itu harus bekerja sepanjang hidupnya. Karena sedemikian banyak dan besarnya nikmat-nikmat Alloh kepada manusia, maka Alloh katakana tidak mungkin manusia mampu menghitungnya ”Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Alloh, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.” (QS. An Nahl: 18)

Pertanyaannya adalah bagaimana kita menyikapi karunia Alloh yang kita terima selama ini? Jika semua nikmat itu menjadikan diri kita lalai dari menyembah Alloh dengan sungguh-sungguh.. Jika nikmat Alloh justru menjadikan kita semakin tenggelam dalam kemaksiatan dan kemungkaran. Jika harta menjadikan akhlak kita semakin jauh dari ukuran mulia. Jika karunia menjadikan kita lalai dari menghamba kepada-Nya. Maka ketahuilah bahwa pasti yang demikian itu akan memasukkan kita kedalam golongan yang pertama. Yaitu menerima dan menikmati lezatnya karunia seraya melupakan Sang Pemberi karunia.

Tentu menjadi orang-orang yang beruntung adalah orang yang termasuk golongan kedua. Yaitu menerima, menikmati dan menyenangi karunia yang diterima dengan menyadari bahwa semua itu bahwa karunia yang berada dalam genggamannya adalah pemberian-Nya semata. Orang-orang ini bisa bersyukur kepada Alloh Sang Maha Pemberi karunia.

Sedang golongan yang ketiga yaitu orang yang tidak terpengaruh dengan segala karunia. Yang ada dalam benak dan pikirannya hanyalah Alloh semata. Yang demikian itu hanya bisa dilakukan oleh hamba-hamba khusus yang zuhud dalam kehidupan dunia. Hamba-hamba pilihan yang jumlahnya tidak banyak di muka bumi-Nya.

Tentang karunia Alloh kepada manusia, ada dua pertanyaan mendasar yang perlu dijawab oleh kita semua.

Pertama apakah kita menyadari bahwa karunia kebaikan apapun yang kita nikmati selama ini merupakan pemberian-Nya? Sebuah pertanyaan sepele sepertinya. Realitasnya bisa tidak demikian adanya. Karena boleh jadi ada manusia yang tidak menyadari bahwa apa yang dia nikmati merupakan pemberian-Nya. Jawab saja pertanyaan ringan ini. Seberapa banyak kita menyadari bahwa kita bisa bernafas normal merupakan karunia –Nya? Pernahkah kita menyadari sampai dikedalaman hati bahwa oksigen yang kita hidup merupakan karunia-Nya? Pernahkah kita menyadari bahwa hujan dan sinar matahari merupakan karunia-Nya. Jangan-jangan ada diantara kita yang lupa menyadari bahwa bernafas dengan normal, oksigen, hujan dan matahari merupakan karunia-Nya?

Kedua adalah seberapa banyak syukur kita atas semua karunia yang dianugrahkan kepada diri kita semua? Kesyukuran ini juga tidak mudah. Terhadap karunia yang bersifat menetap pada manusia sering lalu dianggap sebagai hal yang biasa. Contohnya pemberian orang tua dan tetangga. Orang tua setiap hari memberi kita makan, minum dan semua kebutuhan . Lalu kita lupa mengucapkan terima kasih karena merasa yang demikian itu merupakan kewajibannya sebagai orang tua. Tetapi sebaliknya saat tetangga mengantarkan 2 atau 3 potong kue kue kerumah kita, maka kita pasti bersegera mengucapkan banyak terima kasih. Meskipun kue itu baru sampai ditangan kita dan belum kita nikmati rasanya.

Sikap seperti itu bisa berlaku atas semua karunia yang diberikan kepada manusia. Karena bersifat menetap selama hidup, bisa jadi menjadikan manusia lupa mensyukuri semua nikmat-Nya. Matahari, udara, hujan, bernafas, berfikir, merasa dan seterusnya lupa disyukuri karena rutin terjadi sehari-hari.

Ada yang harus lebih dikhawatirkan oleh manusia dalam soal penyikapan atas karunia-Nya. Ialah karunia yang sampainya dilewatkan dari tangan manusia lainnya. Dalam soal seperti itu, manusia yang tidak peka mata hatinya boleh jadi meniadakan–Nya. Menganggap yang memberi semata-mata manusia. Contohnya banyak. Salah satu diantaranya adalah gaji bulanan bagi pegawai dan karyawan. Atau keuntungan bagi pedagang dan pengusaha. Jika tidak hati-hati bisa menggelincirkan hati. Seperti mengira bahwa gaji merupakan pemberian negara atau perusahaan semata dan bukan bagian dari karunia-Nya.Demikian juga dengan mengira bahwa keuntungan perdagangan atau usaha .merupakan hasil jerih payah semata dan bukan bagian dari karunia-Nya Kalau itu terjadi tergelincirlah hati manusia dengan nyata.

PR bagi kita semua adalah menjawab pertanyaannya ini di hati masing-masing. Bagaimana penyikapan kita selama ini atas karunia-Nya ? Sudah luruskah atau malah sebaliknya.?

Wallohu a’lam bisshowab.

Oleh : Robert Xu Jiantou
From : PITI ( Persatuan Islam Tionghoa Indonesia)

Portable Firefox 3.6 / 3.5.7 / 3.0.17 / 2.0.0.20


Browser without installation.
Download Portable Firefox on Ziddu (9.14) MB


Portable Firefox is a fully functional solution of Firefox optimized for use on a USB key drive.

Portable Firefox has some specially-selected optimizations to make it perform faster and extend the life of your USB key as well as a specialized launcher that will allow most of your favorite extensions to work as you switch computers.

Portable Firefox will also work from a CDRW drive (in packet mode), ZIP drives, external hard drives, some MP3 players, flash RAM cards and more.

Here are some key features of "Portable Firefox":

· One-Click Bookmarking
· Improved Performance
· Password Manager
· Instant Web Site ID
· Full Zoom
· Smart Location Bar
· Platform-Native Look & Feel

Remote Desktop dengan Radmin 3.0


Download Radmin 3.0 on Ziddu (19.21 MB)


Program ini biasa digunakan oleh operator warnet untuk melihat/mengitip aktivitas user bahkan bisa menjalankan program yang digunakan oleh user. Jadi untuk operator warnet penting untuk download software ini untuk mengawasi user2 yang jail. Penggunaanya juga mudah. Ini bersifat off line jadi bisa digunakan untuk siapa saja tanpa harus koneksi dengan internet.

Untuk lihat demo penggunaan radmin bisa dilihat disini

Untuk portablenya bisa didownlod disini.

Portable Gaim 3.1 Beta 5


Chatting without installation.
Download Portable Gaim 3.1 on Ziddu (6.86 MB)


Portable Gaim allows you to carry your instant messaging client with you on a USB thumbdrive, iPod, portable hard drive or any other portable media.

You can plug it right into any Windows computer and use it just like you would on your own.

Portable Gaim is the repackaged version of the popular Gaim Instant Messenger client designed with portability in mind, so it has all the same great features of Gaim -- including support for AOL/ICQ, IRC, Jabber, MSN, Yahoo and more -- but there's nothing to install.

Winamp 5.5.7.2830 Pro Full Multilingual


Media player without installation.
Download Portable Winamp on Ziddu (12.38 MB)


Extract and run WinampPortable.
Winamp still active in process after exit: run KillWinamp.
Language set by launcher according UserDefaultLang (if you don't want: write UserDefaultLang=false in WinampPortable.ini) (English, Dutch, French, German, Italian, Polish, PortugueseBR, Romanian, Russian, Spanish, Swedish, Japanese, Korean, Simpchinese, Tradchinese, Turkish).
Settings and playlists created in portable folder (Data\Winamp).
Settings of installed Winamp should be preserved.

Mencegah Virus (autorun.inf) Memasuki Flash Disk Dengan Flash Disinfector

Mungkin netter sudah sering Flash Disk-nya terkena virus dan tidak bisa membasminya. Sekarang ada solusi untuk proteksi sekaligus membasminya langsung dengan program Flash Disinfector, program proteksi Flash Disk dari "autorun.inf" atau virus startup flash disk versi Freeware alias GRATIS!

Flash Disinfector adalah program kecil yang berfungsi untuk menghapus virus "autorun.inf" yang banyak menginfeksi flash disk di Indonesia bahkan di dunia. Cara kerjanya program ini adalah mengganti file "autorun.inf" yang ada di flash disk dengan folder "autorun.inf" yang dibuat oleh Flash Disinfector. Kemudian file "autorun.inf" akan diproteksi oleh Flash Disinfector sehingga virus tidak akan bisa mendelete atau mengganti file tersebut.

Folder "autorun.inf" yang dibuat Flash Disinfector di-hidden dan di-proteksi sehingga tidak bisa dihapus oleh virus maupun oleh orang lain, karena dianggap sebagai sistem file oleh Windows. Folder "autorun.inf" ini juga dibuat di setiap "root" harddisk komputer netter oleh Flash Disinfector.



Pesan yang muncul ketika menjalankan Flash Disinfector

Pastikan antivirus dan antispyware komputer netter dimatikan saat menjalankan proses disinfector. Program Flash Disinfector ini tidak perlu di-install ke dalam komputer, cukup dijalankan pada komputer yang terpasang flash disk.

DOWNLOAD Flash Disinfector - Mirror
nb: scan dahulu file yang di-download untuk menjaga-jaga ada virus atau trojan yang dibawa oleh file. Kami sudah menguji file yang di-download dan aman, tapi sebaiknya netter scan sendiri untuk keamanan pribadi.

------------------------------------------------

Flash Disinfector is a Flash Malware removing tool created by courtesy of sUBs. It’s a neat and handy tool to handle all of the messes done by those pesky flash malwares. By no means this tool nor this article will guarantee that your pc is 100% clean, it just acts as a reference.
Flash Disinfector will target the following Flash malwares(in general):

W32/Perlovga (copy.exe | host.exe)
VBS_RESULOWS.A (Hacked by Godzilla, Hacked by Moozilla)
Bha.dll.vbs
w32automa worm (Autorun.vbs)
Trojan.Win32.VB.atg | Win32/Dzan | Worm_vb.bnr (tel.xls.exe | mmc.exe)
W32/RJump.worm (RavMonE)
Worm.Win32.Delf.bf | W32.Fujacks (spoclsv.exe)
W32.Fujacks.BH (Fucker.vbs)
WORM_AGENT.PGV (soundmix.exe)
W32/Hakaglan.worm (RVHost.exe)
Trojan.Win32.VB.ayo [AVP] (Macromedia_Setup.exe)
Trojan.VBS.DeltreeY.b#1 (Destrukto!!! | destrukto.vbs)

Apa yang akan Flash Disinfector lakukan ?

  • Bersihkan jung diciptakan oleh flash malwares

  • Menghapus autorun.inf dari setiap root folder

  • Fix kembali kerusakan dilakukan untuk sistem anda

  • Membuat suatu folder autorun.inf di root drive sistem anda


Bagaimana menggunakannya ?
”Harap ingat untuk menonaktifkan AV / ScriptBlockers karena mereka mungkin mendeteksi Flash Disinfector untuk menjadi jahat dan memblokirnya. Oleh karena itu, kegagalan dalam mengeksekusi. Anda dapat mengaktifkan kembali setelah proses pembersihan “

Mirror - http://www.ziddu.com/download/8554741/Flash_Disinfector.exe.html

Download Flash Disinfector oleh subs dan simpan ke desktop Anda.

  • Double-klik Flash_Disinfector.exe untuk menjalankannya. Patuhi semua petunjuk yang mungkin muncul.

  • Desktop anda akan lenyap untuk sementara waktu, dan kemudian muncul normal kembali.

  • Tunggu sampai program selesai scanning, silakan keluar dari program.

  • Restart komputer Anda dan lihat apakah masalahnya masih berlanjut.

Tukeran link yukk!!!

Logo aq disini...
Host Gambar Gratis